Kamis, 31 Januari 2013

We Need Time, All the Time

So, i feel so behave lately. Some drafts which haven't posted in this blog make me realize. Why Vina why?
I just craving for back to routine. Eat, sleep, draw, laugh, dream, and listen to Owl City.
Tell me I'm a mommy's girl, but when I call Mom, relieved. Mom always knows the best :')


Bad. My watch that accompanies me since 2nd grade in high school was broken :'(


Saltwater Room by Owl City accompanies me nights.



See ya!

Minggu, 20 Januari 2013

Cerita Langit

-skip lagi latihan bahasa inggrisnya-


Nggak tau. Akhir akhir ini si Vina jadi bingungan. Dikit-dikit bingung.

Bingung juga karena si Vina mikir kalo si Vina ternyata akhir-akhir ini terlihat jadi pengenan. Pengenan? Ya gitu, mauan. Aduh, bahasa apaan sih nih. Ya pokoknya gitu. Duh...nyebelin. Padahal maksudnya nggak gitu. Kan... Ah yaudah, pokoknya maksudnya nggak gitu. Gitu. Iya gitu. Menye-nya kumat (Idih). 
Kalo nganggepnya gitu.....................yaudah :l
Kuliah ayo ayoooo biar lupa. Tapi 13 Februari masih lama (Eh, masuk tanggal segitu kan?)
Ah nyet, kenapa jadi curhat menye gini lagi -_____-



(Udah liat videonya? Bagus? Iyaaaaaa :* Rickkkk!!! Adam! Adam! Adaaaam! :* )
Kebiasaan : ngeliatin langit.
Aneh? emang. Tapi enak, lega. Tau-tau si Vina bisa senyum senyum sendiri. Soalnya langit tuh luas, nggak tau kenapa jadinya lega. Ada yang lepas rasanya. (coba liat videonya, rasanya lega liat orang orang senyumnya tulus banget gitu <3)  Kadang kalo lagi liat langit sekalian sama ngeliatin awan. Ngebayangin kalo awan itu..........kuda 
(Ikikiiiiikkkk *suara kuda dari langit*)

Dan....... unfortunately bingung yang kali ini tumben (duh -__- malu mau ngaku) nggak bisa lepas (hrrr) nyebelin banget. Jadi alternatif lainnya biar lepas, si Vina mau sepedaan. Tapi sialnya mulai seminggu kedepan, si Vina menghilang dulu perkara LTS (LTS apa? leadership training for student, acara dari kampus) (siapa suruh daftar? HAH?!)
Okesip


To do list (setelah pulang dari LTS) :
- sepedaan pokoknya
- punya kura kura kecil (kalo nggak salah namanya kura kura brazil) kayak yang dulu Lanang punya (tapi semoga nggak mati juga kayak punya Lanang)
- berkebun. (haha gaya banget. tapi yang jelas mau mulai dari menanam Helianthus annuus (iya, bunga matahari) uye!

Semangat vina!




p.s. : ga ngerti kenapa Silly Random Things malah jadi bener-bener random.
See ya!

Kamis, 17 Januari 2013

Dream of Drama

So! welcome to twenty thirteen! (late? yes! this' 17th already :p)
Year changes, and everything changes. Anybody don't wanna be better then yesterday? Nobody, i said.
I always make a wishlist. My target for life ahead. Sometimes i made it with estimating time. But most of it, I made it timeless. Why? When I make a deadline for my target, I'll be under-pressured and hurriedly. Then I didn't got maximum achievement. The more I curious to accomplished my dream, the more my dream got farther away.
I'm starting to make wishlist since I was in junior high school. I just feel happy when I wrote it in a piece of post-it paper, then stick it to wall in my room. I wrote it randomly. I wrote everything I want that crossed in my mind.

The last wish i wrote is "artistic skill for my hand". Like what I've been said on the last post, "my hand doesn't write nor draw. my imagination dancing on the paper". But, unfortunately, everything will gonna be better if my hand drawing nicely :D The only one answer for this wish is..........practice *slap my self*








(Ya gitu, orang nyebelin -_-)

See ya!

Senin, 14 Januari 2013

Yo!

(without any title)



“Ibu! Ibu!” teriak Bombom. Ia berlari tergesa-gesa menuju kios buah milik ibunya. Mukanya pucat. “disebelah rumah kita ada penyihir bu!”. Ibu kaget. Semua aktivitas di pasar pagi itu mendadak berhenti. Semua mata melihat ke arah Bombom yang terengah-engah kelelahan sehabis berlari.

Desa Bubut semalam gempar. Bertambah lagi satu korban. Andi, anak Pak RT, hidungnya bertambah panjang sekitar 10cm. Sebelum-sebelumnya, Cika dan Ciko tiba-tiba telinganya meruncing. Si kembar jadi terlihat seperti 2 kurcaci kecil di desa. Warga memastikan bahwa anak-anak itu telah disihir!
Mbah Bedil, yang konon sudah berumur 99 tahun lebih, adalah tetua Desa Bubut. Tadi malam, setelah hidung Andi memanjang, warga langsung mengadakan musyawarah. Meminta petunjuk Mbah Bedil.

“Nyonyot sudah kembali! Nyonyot sudah kembali!” teriak Mbah Bedil di tengah kerumunan warga. Usut punya usut, Nyonyot adalah seorang warga dari Desa Bubut yang dulu, ketika masih SD dikucilkan dan diejek teman-temannya karena memiliki hidung yang panjang, telinga yang runcing, dan giginya persis seperti gigi kelinci yang dipelihara Somad, cucu Mbah Bedil.

Dua puluh tahun yang lalu, Nyonyot juga datang ke Desa Bubut setelah pergi tanpa ada yang mengetahui Ketika itu, penampilannya sudah berubah. Dulu ia hanya menggunakan kaos warna merah lusuh. Tetapi, ketika kembali, ia sudah memakai jubah panjang semata kaki berwarna hijau lumut. Para warga menyebut Nyonyot sebagai penyihir. Tiba-tiba 3 anak di desa mengalami keanehan pada tubuh mereka. Ada yang tiba-tiba hidungnya panjang, giginya menyerupai kelinci, dan ada juga yang telinganya meruncing. Tak lama, Nyonyot menghilang meninggalkan desa dan kecurigaan warga.

Tinggal satu korban lagi. Seorang anak lagi yang akan terkena sihir Nyonyot. Sihir gigi kelinci.
Bombom yang berwajah panik langsung dikerumuni orang-orang sepasar. Orang-orang ingin mengetahui apa yang diketahui oleh Bombom. Yang tidak disadari Bombom, ternyata ia fobia menjadi pusat perhatian. Mendadak Bombom pingsan di tempat.
Mata Bombom perlahan-lahan terbuka. Ia sudah berada di kamarnya yang bercat biru laut. Ibu menangis di kursi sebelah kasurnya. Adik Bombom, Ina juga terlihat di pojok kamar, berdiri ketakutan. Bombom meregangkan tangannya dan menguap. “Tuk!” suara gemertak gigi! Bombom kemudian langsung berlari keluar kamar menuju kaca besar yang terletak di dekat pintu rumah.

“AAAAAAAAAAAA!!!!!!!”. Dua gigi atas Bombom memanjang sekitar 3 cm persis kelinci milik Somad!

“HAHAHAHAHHAHA!!!!!” terdengar suara terbahak-bahak dari luar rumah Bombom. Ia pun langsung keluarke teras. Nyonyot benar-benar menampakkan dirinya! “Tiga korban! Hahahaha! Seperti apa yang kalian ejekkan kepadaku dulu!” Bombom bergidik ngeri. Air matanya mulai berlinang, siap-siap tumpah. Celananya pun nyari basah, “Satu lagi! Akan ada satu anak lagi yang akan menerima sihirku sehingga penampilannya menyerupai aku!” wuusssh! Tiba-tiba Nyonyot menghilang dari hadapan Bombom dan lansung berada di rumah sebelah rumah Bombom.

Ternyata apa yang selama ini Bombom curigai tidak salah. Sapu lidi yang besar dengan gagang yang besar pula, botol-botol berbentuk aneh, serta ketel dengan cairan kental yang berbau busuk. Bombom tak mungkin salah lagi. Ia pun langsung berlari ke rumah Mbah Bedil untuk menceritakan semuanya.

"Kita harus mencari cara agar Nyonyot tidak mengganggu desa kita lagi!" kata Mbah Bedil yang meskipun sudah tua, tapi ketegasannya tidak pernah berkurang.
"Bhagghaimhanha kharahanyhhaahh?" Bombom benar-benar kesulitan berbicara sekarang.
"Mari kumpulkan warga sekarang juga!"

Tak lama kemudian seluruh warga berkumpul di balai desa. Semua riuh ramai membicarakan Nyonyot. Ada yang bilang penyihir takut tempat terang. Lain pula pendapat yang lain bahwa penyihir benci warna merah muda.

"Ehm!" Mbah Bedil berdeham untuk menenangkan para warga. "Baiklah, apa ada yang punya usul untuk mengusir Nyonyot dari desa?". Semua hening. Tiba-tiba Bu Dede yang terkenal pendiam dan pemalu di seluruh desa mengacungkan jarinya.

"Du..Dulu... ketika kami masih SD, Nyonyot selalu takut dengan pelajaran matematika. Ia selalu merasa sakit kepala ketika melihat angka..." suara Bu Dedeh yang pelan membuat para warga hening agar suara Bu Dedeh, yang ternyata merupakan teman SD Nynyot, terdengar, "Se.. Selain itu, ia benci durian..."

Bombom yang juga mendengarkan perkataan Bu Dedeh jadi teringat kejadian tadi. Nyonyot berdiri agak jauh dari rumahnya, sesekali sambil memegang hidung. Ibu Bombom yang berjualan buah di pasar baru saja kedatangan stok buah durian tadi pagi dan belum mulai menjualnya karena durian-durian itu belum masak benar. Itu berarti, Nyonyot akan lebih takut dengan durian yang sudah masak karena baunya yang lebih menyengat!

"Kami pikir, nampaknya Nyonyot takut dengan suara tangisan anak kecil!" kata Cika dan Ciko bersamaan, "Ia langsung menutup telinganya begitu mendengar jeritan kami setelah telinga kami disihirnya"

"Baiklah. Mari kita susun strategi agar Nyonyot benar-benar pergi dari desa kita!" tegas Mbah Bedil.

-

Pagi-pagi buta warga sudah berkumpul di pekarangan rumah Mbah Bedil yang letaknya tidak begitu jauh dari rumah yang diduga sebagai tempat persembunyian Nyonyot. Para warga membawa senjata pamungkas masing-masing. Bapak-bapak membawa durian serta makanan-makan olahan durian yang memilik bau yang sama menyengatnya dengan durian, dodol durian juga es krim durian. Anak-anak yang ketakutan terkena sihir Nyonyot ramai-ramai ingin ikut mengusir Nyonyot. Mereka sudah siap dengan buku-buku pelajaran matematika serta poster-poster tabel perkalian juga pembagian. Tak mau kalah, ibu-ibu kompakan memakai baju berwarna merah muda dan menggendong anak-anak mereka yang masih kecil dan tertidur lelap dan siap dibangunkan dengan tiba-tiba sehingga menangis kencang. Karena walaupun anak-anak seusia Bombom sudah siap berteriak meraung-raung, suara tangisan bayi pasti lebih ampuh untuk membuat telinga Nyonyot kesakitan.

-

Langit masih gelap tetapi perangkap sudah selesai dipasang. Buku dan tabel matematika sudah dipasang di pagar rumah Nyonyot. Ibu-ibu sudah siap di posisi masing-masing menyebar disekeliling rumah. Durian yang sudah masak benar pun diletakkan di setiap sudut halaman tempat Nyonyot tinggal.

Anak-anak sudah siaga dengan senter masing-masing, begitu pun para bapak dengan seember es krim durian di tangan masing-masing.

Sekarang saatnya memancing Nyonyot yang tertidur agar keluar rumah!

"OEEEEKKKKKK!!!!!GHYYAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!" Ibu-ibu bersama-sama menepuk pantat bayi dan balita dalam gendongan mereka. Bombom serta anak-anak yang lain pun serempak berteriak meraung raung.
Brakkk!! suara pintu yang dibanting. Nyonyot keluar! Nyonyot masih mengenakan jubah hijau lumutnya dengan penampilang sehabis bangun tidur juga rambut kasar yang berantakkan.
"A..APA INI?!" teriak Nyonyot kaget. Mata Nyonyot langsung menangkap kumpulan angka-angka di sekitarnya. Matanya mendadak berkunang-kunang. Tiba-tiba bau durian matang menusuk hidungnya. Nyonyot langsung menutup hidungnya. Bapak-bapak pun dengan sigap melemparkan es krim durian ke arah Nyonyot. Jubah Nyonyot sekarang berlumuran cairan kental berbau durian. Tubuh Nyonyot perlahan-lahan terhuyung ke belakang. Meihat hal itu, Bombom cs langsung menyalakan senter dan mengarahkan ke arah Nyonyot. Nyonyot langsung terjatuh ke tanah.
"AAAAAAAAAAAARGGHH!!!" Nyonyot yang terjatuh dan menggeram dengan keras. Ia menepuk tangannya. Tiba-tiba sebuah sapu terbang terbang ke arah Nyonyot. Warga terkejut! Sapu terbang yang selama ini hanya imanjinasi sekarang mereka lihat dengan mata kepala mereka sendiri!
Kemudian Nyonyot langsung memegang sapunya untuk membantunya berdiri dan langsung duduk di atas sapunya itu. "Karakaboom!" Wussshhh!!!! Nyonyot terbang dengan kilat meninggalkan desa setelah mengucapkan mantranya.

Semuanya hening terkaget-kaget melihat kepergian Nyonyot....

"HORREEEE!!!!" semua warga dari yang kecil sampai yang tertua berteriak bahagia. Semua gelak tawa dan tangisan terharu saking senangnya menyatu.
"Akhirnya Nyonyot pergi!" teriak Bombom. Eh? Bombom sudah bisa berbicara dengan normal! Hidung Andi dan juga telinga Cika dan Ciko pun perlahan-lahan menyusut kembali normal. Ternyata, kepergian Nyonyot juga membawa pergi segala sihirnya!
Semua penduduk Desa Bubut pun menari gembira merayakan perginya Nyonyot :D


The drafts :
(Trust me, my handwriting is unreadable)


 
 Because my hand doesn't write nor draw, but my imagination is dancing above the paper.



Darth Vader and Anakin Skywalker


-ngetik sampe laper-
-cerita yang nggak klimaks-
See ya!

Minggu, 13 Januari 2013

Must be cool. At least for yourself.


Note for The Sun

I'm dancing when morning comes. the darkness has finally gone
I hate darkness
I hate darkness that makes me hardly control my diafragma

Even fierce, i love it <3
At least sun doesn't make me shivering and my teeth chattering like rain does.

Helios! Helios!





The rest of my high school madness about the wind and the sun - angin dan matahari
(d'oh, am i menye enough? -___- )
See ya!

Sabtu, 12 Januari 2013

First


So this is my first uploaded video to youtube! :D Wish other video will be uploaded as soon as possible! :D :D

I made this video with my sister request. She want to made another special gift for his boyfriend. Since I don't have boyfriend to gave a video I made (sigh...), so i decided to help my sister, Kak Chika.



See ya!

Jumat, 11 Januari 2013

Cerita Diri Sendiri

-untuk post yang ini skip dulu latihan bahasa Inggrisnya-


Vina.

Valentina Kris Utami. Masih 18 tahun waktu nulis post ini. Belom kenal dunia, makanya mau keliling Indonesia dulu, baru main main ke luar negeri. Selalu merasa aneh sama diri sendiri. Ya kelakuan, ya pemikirannya, ya...semuanya.

Kayaknya sih orang-orang mikirnya si Vina berisik, bawel, ngasal, optimistic, jago olah raga ( dilihat dari postur badan yang tinggi), dan pemberani. Tapi sayangnya yang dua terakhir itu nggak bener. Badan tinggi cuma turunan. Yang bisa olah raga cuma kakaknya, Chika, sama adeknya, Lanang. Dua-duanya aktif olahraga dari SD, kalo si Vina karir olahraganya berhenti di lapangan SD. Kinestetik buruk. Buruk (sekali). Pemberani? Bohong. Sama setan aja takut. Apalagi kalo disuruh berhubungan sama lawan jenis. Selalu takut. Takut. Bahkan kalo cuma ngirim sms bernada flirting (hiyek) aja kudu mikir 5. Nggak, 7 kali. soalnya takut dicuekin, takut dikira centil, takut dikira pengenan. Lebih takut lagi nanggepin kode. Pokoknya takut. Takut kalo ternyata si Vina ternyata cuma kepedean. Takut kalo ternyata yang dibilang ke Vina tuh sebenernya sih biasa aja, tapi si Vina nganggepnya luar biasa (iya iya...intinya salah tangkep). Bukan penganut emansipasi kalo urusan ginian. Emang bego banget kalo berurusan dengan hal satu ini. Beda banget sama kakak dan adiknya yang... (yaudahlah -_-*) udah bolak balik gonta ganti pacar sejak jaman SD. Kalo dibandingin sama si Vina................duh.  Makanya ayah sama ibu pasti langsung heboh kalo denger nama cowok dari mulut si Vina -_______- Gatau, ya mungkin emang beda sendiri (nasibnya, pft)
Mungkin juga takut sifat anehnya terbongkar. Padahal kalo liat gaya sehari-hari aja udah keliatan kalo aneh. 

Dulu si Vina nggak pernah yang namanya (yang sekarang sering disebut) galau (duh, ngetiknya post kayak ginian aja mikirnya berapa kali, rasanya aneh. Akhirnya a-girl-named-Vina stuck in a one - ). Sialnya, akhir akhir ini, iya. Iya, iya, suka galau (Hrrrrrr). Mau dijelasin kenapa, tapi kalo melihat pengalaman beberapa teman, nggak baik curhat hal-hal sensitif di blog. Apalagi kalo tentang perasaan. Yah... tapi... duh... ah... yaudahlah mau diapain lagi. Yang berubah biarin aja berubah. Nggak ada yang bisa dipaksain. Kan... menye kan... Menye itu apa? Kinda melodramatic-melancholic. That so not me. Tapi akhirnya, akhir akhir ini jadi guweh-banget.

Kebanyakan liburan bikin si Vina nggak bisa lari ke tugas buat kamuflase biar bisa (at least) bohong sama diri sendiri dan lupa apa yang lagi dipikirin dan siapa yang setiap hari ditungguin. (Kayak gini nih yang nggak bener, dilarang ngikutin.)


I have never been this menye before :I  Semangat vina!!



No, no, Vina wasn't here. She was behind the viewfinder. Blurry!


Another Doodle




p. s. : Post macam apa ini.....
See ya! 

Selasa, 08 Januari 2013

Doo...dle? err...


I didn't plan that i'll take Architecture as my major. I started to think about my college years on my 2nd grade in senior high. I love design, so I put my orientation to Design and Visual Communication. But daddy disallowed me.
Since I went to science major in my highschool, he directed me to science major for college.
I took the middle path. Architecture. Combination both of science and design. I thought it'll fit me :)
Me, the geek, love design. i draw a lot, but really often it ended with doodling. I don't feel confident enough with my drawing neither illustration. So finally I add everything into the sketch and my handwriting fulfilled my workspace hehe :D
Until now, i do more doodling than drawing.
Spend my (long long long looooooong) end of the term holiday with sketching doodling.
Here we go. Much of them are horrible. So I select several that not-too-horrible.  I'll post the rest after this (remind me, please?) :)



Bryan Bryan Bryan McFaden <3 (when still in Westlife :') ). EndahNRhesa first album inspired me to make the wooden house with basements. :)

Why pencil? Simple Question with simple answer. I did not bring anything like colored pencil, watercolor to Tangerang hehe :p

See ya!